Gan, kenapa ya para menteri atau pejabat negara tidak mau kena macet
Kenapa mereka menggunakan tenaga polisi untuk membuka jalan bagi mereka diantara kemacetan apalagi kalau udah macet total tiba2 pejabat lewat dan polisi dengan berisiknya membunyikan suara sirine motornya agar mobil didepannya minggir kan aneh..
Mana bisa minggir kalau udah macet?
Apa mereka takut telat?
Telat untuk apa?
Takut telat untuk tidur masal di gedung DPR / MPR?
Ane suka kesel kalo ada pejabat/menteri yang lewat..
Mentang2 mereka pejabat dan menteri bisa seenaknya..
Padahal mereka yang pilih kan kita2 juga..
Seharusnya apabila mereka ingin membantu rakyat seharusnya mereka rasakan dulu rakyat bagaimana..
Untuk ikut merasakan macet saja tidak bisa..
Miris banget gan..
Jakarta udah macet dibuat tambah macet dengan kehebohan para pejabat dan menteri yang lewat menggunakan tenaga polisi biar pada minggir..
Pesimis ane negara kita bisa maju dengan pejabat seperti sekarang!
http://www.klikunic.com/2011/10/cekidot-gan-macet-apa-ini-solusinnya.html#ixzz1ZylHS7pw
--
Source: http://osserem.blogspot.com/2011/10/cekidot-gan-macet-apa-ini-solusinnya.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Incoming Search:
iphone, ukuran, lingkungan, karya, warna, update, android, korban, vs, pasar, mutiara, tubuh, konten, band, lowongan kerja, radio, pemerintah, artikel, murah meriah, keluarga, acara olah raga, utama, kulit, manusia, perbankan, kerja, bisnis online, ibu hamil, teknologi, charger, group, makanan, acara hiburan, internet, bisnis, peluang bisnis, website, online, gambar, rumah, bisnis, blog, th, software, data, bisnis internet, jual, gitar, tangan, pasangan, berkualitas, keras, cewek, indonesia, informasi, game, wanita, cepat, komputer, video, download, anak, politik, cantik, amal, nasional,affiliate, menarik, tutorial, listrik, bisnis sampingan, acara musik, twitter, uang, script, sekolah, harga, situs, lamaran kerja, google, kantor, hitam, masyarakat, ponsel, dewasa, produk, perusahaan, investasi, aplikasi, harga, pesta, umum, sosial, bayi, produksi.
0 komentar:
Posting Komentar